Tuesday, December 22, 2015

Apa Yang Terjadi Jika Mesin Pesawat Mati?

Apakah pesawat akan jatuh kalau mesin pesawat mati pada saat pesawat di udara?
"Tidak".
apakah pesawat akan oleng?
"Tidak"
Meledak?
"Tidak"
Pesawat bersayap tetap bermesin tunggal(satu buah),akan tetap melayang di udaran dan akan kehilangan ketinggian pada saat mesin mati.
Pesawat bersayap tetap dengan mesin ganda (lebih dari satu),jika salah satu mesinnya mati masih mampu terbang pada ketinggian tertentu.

Apa yg dilakukan Pilot Saat Mesin Mati?
Penerbang Pesawat apapun pada saat menerbangkan pesawatnya setiap saat selalu mencari tempat yang aman untuk mendarat darurat. jadi pada saat mesin mati, dia langsung mengendalikan pesawatnya ke tempat yang paling aman
Jika pesawat hanya mempunyai satu mesin, pilot akan berkonsentrasi untuk mengendalikan pesawatnya dan jika pesawat dalam keadaan stabil dia akan mencoba menyalakan kembali mesin pesawatnya. langkah lain yang dilakukan adalah memberi konfirmasi kepada ATC(Air Traffic Control) atau pesawat lain di frekuensi radio bahwa dia sedang dalam kondisi bahaya.

untuk pesawat yang bermesin ganda, pesawat tidak serta merta turun. masih ada tenaga dari mesin yang lain yg masih bekerja. bahkan sebuah Airbus A340 yg memiliki 4 mesin sanggup terbang ketujuan hanya dengan 3 mesin.
Pesawat yang bermesin 2 buah, dapat terbang sampai ketinggian tertentu yg disebut dengan Single Engine Ceiling(apa itu ceiling?nanti saya kasih tau ). jadi misalnya sebuah Airbus A340 mempunyai ketinggian maksimum terbang (Service Ceiling) sampai 41500 kaki, maka singel engine ceilingnya akan lebih rendah. dengan berat tertentu dan hanya satu mesin saja yg beroprasi, pesawat tersebut mungkin hanya mampu terbang pada ketinggian 28000 kaki.Single engine ceiling ini bergantung pada berat pesawat dan suhu udara pada saat itu. makin berat pesawat dan makin tinggi suhu makin rendah Single engine ceiling nya.
Penerbang Pesawat bermesin ganda pada dasarnya akan melakukan hal yg sama pada saat mesin mati, yg membedakan adalah pada saat itu dia akan menambah tenaga mesin yg masih berfungsi untuk menjaga ketinggian pesawat selama mungkin.
Menyalakan kembali Mesin Pesawat
Pada saat masih melayang(glide) di udara, mesin pesawat masih berputar karena aliran udara yg melewati baling-baling atau bilah turbin. Putaran karna aliran udara ini disebut windmilling. seperti halnya mesin mobil dan motor, mesin pesawat mungkin saja dinyalakan kembali, tergantung pada tingkat kerusakannya.

Kalau Mesin motor dengan transmisi manual dimatikan pada jalan menurun, maka jika kita biarkan motor meluncur dan kunci kotak kita nyalakan kembali dengan transmisi tidak dalam keadaan netral maka mesinnya akan menyala kembali. syaratnya adalah kecepatannya cukup untuk memutar mesin.
Hal yg sama juga terjadi pada pesawat. untuk menyalakan mesin dengan windmilling dibutuhkan kecepatan tertentu untuk memutar baling-baling yg juga memutar piston mesin pesawat atau bilah turbin dalam mesin turbin.
Pesawat bermesin ganda masih mempunya tenaga dari mesin yg menyala jadi mungkin tidak perlu melakukan windmilling untuk menyalakan mesin yg mati.
Setiap jenis pesawat dan jenis mesin yg digunakan mempunyai prosedur berbeda-beda untuk menyalakan kembali mesin di udara. cerita diatas adalah gambaran secara garis besar saja.
Jika sebuah pesawat bermesin ganda mengalami mati mesin pada semua mesinnya dan masih ada kemungkinan untuk dinyalakan kembali, maka langkah pertama adalah mencoba menyalakan mesin dengan windmilling dan tenaga baterrai(Aki).
Spoiler for :

Penerbang bersayap putar atau helikopter dan akan membiarkan helikopternya turun dan menjaga putaran rotor sampai helikopternya dekat dengan permukaan lalu akan menggunakan putaran ini untuk mengurangi kecepatan vertikan sehingga dapat mendarat dengan aman.
Pada Pesawat yg dilengkapi dengan APU(Auxlliary Power Unit(Apaan lagi nih?.nanti ane jelasin gan)), maka penerbang akan menyalakan APU dan akan mencoba menyalakan mesin dengan tenaga adi APU. Setelah APU Menyala maka kelistrikan dan tenaga pneumatik di pesawat akan kembali tersedia.
Kalau kita membaca berita dan sejarah penerbangan ada beberapa kasus menarik untuk jadi pelajaran bagi insan penerbangan. pada tahun 1982 sebuah pesawat Boeing B747 British Airways dengan call Sign "Speedbird 9" mengalami mesin mati pada keempat mesinnya karna abu vulkanik dari gunung Galunggung yg meletus di jawa barat. Mesin akhirnya berhasil dinyalakan oleh awak pesawatnya dari dua penerbang dan seorang FE(Flight Enginer).
Peristiwa Mesin mati lainnya adalah pesawat Airbus A330 penerbangan Air Transat 236 yg mengalami kebocoran bahan bakar dan pesawat melayang tanpa mesin sejauh 120km dan berhasil mendara dengan selamat di pulau yg berada di tengah pulau atlantik.
Kasus lainnya adalah US Airways Nomer penerbangan 1549 yg mendarat di sungai hudson karena kedua mesinnya ketubruk burung(Bird Strike).

Di Indonesia, Penerbangan Garuda Indonesia Nomerpenerbangan GA 421 pada bulan januari 2002 mengalami mesin mati dan berhasil mendarat darurat di sungai bengawan solo dengan korban salah seorang awak kabin yg terlempar keluar pada saat pesawat membentur batuan sungai.
Ada beberapa faktor yg membuat mesin pesawat tidak bisa dihidupkan kembali. kebocoran bahan bakar,baterai yg tidak terisi sempurnya(soak akinya),kerusakan struktur mesin karna adanya benda masuk(Bird Strike),ketinggian yg tidak cukup untuk menyalakan mesin,kebakaran di dalam mesin,dan lain lain.
Mesin Mati Saat Take-off
Pada pesawat bermesin tunggal, jika terjadi mesin mati tidak ada yg di perbuat kecuali mencoba mendaratkan kembali pesawatnya di landasan, jika pesawat sudah meninggalkan landasan yg bisa dilakukan adalam mencoba mendarat di tempat yg aman dan tidak menimpa orang yg ada di darat
Pesawat bermesin ganda memiliki dua kemungkinan jika mesin mati pada saat lepas landas, membatalkan take-off(reject take-off) jika kecepatan kurang dari v1 dan melanjutkan take-off jika kecepatan lebih dari V1.
jika pesawat harus melanjutkan take-off , maka pilot akan menaikan pesawat ke ketinggian aman sebelum mencoba menyalakan kembali mesin pesawatnya. ketinggian yg aman ini adalah ketinggian di atas obstacle (bukit,gunung,gedung,antena,dll) di daerah tersebut. setelah pesawat berada ketinggian yg aman dan mesin tidak berhasil di nyalakan kembali barulah pilot menyiapkan pesawatnya untuk mendarat. pada kondisi darurat seperti kebakaran mesin yg tidak dapat di kendalikan, pilot akan mendaratkan pesawatnya secepat mungkin.
sumber:internet

0 comments:

Post a Comment